Mem – Visi – kan Gereja (Yakin?)

Suatu pernyataan sederhana tetapi sesungguhnya bagi saya tugas ini sangat membutuhkan kerjasama dan ketekunan bahkan pengorbanan dan juga komunikasi yang intens dengan Tuhan Allah yang mengijinkan gereja ini berdiri. Tentu kita semua tahu bersama bahwa gereja adalah institusi yang dibangun oleh Tuhan sendiri. Ini bukan untuk kemuliaan dan kesuksesan kita, ini bukan tentang kita, tetapi tentang Tuhan, gerejaNya dan tujuanNya untuk gereja itu sendiri. Gereja bukan punya kita, bukan usaha kita, bukan visi kita, gereja milik Tuhan dan yang tahu gereja ke depan akan seperti apa adalah Tuhan !

Ketika kita membuat sebuah benda yang baru, orang lain tentunya akan melihat itu sebagai sesuatu yang asing. Orang lain tidak tahu kegunaan dan fungsi dari benda benda yang kita buat selain diri kita sendiri. Mereka akan tahu ketika mereka bertanya, mendengar dan melihat penjelasan kita sebagai pembuat benda tersebut.

Bagi saya itupun berlaku dalam proses bagaimana kita mem-visi-kan gereja. Gereja, Tuhan yang membentuk, Tuhan yang menghendaki dan tentunya Tuhan tahu tujuan untuk apa gereja itu berdiri. Sangatlah tidak elok ketika kita berapi-api untuk menjalankan misi mem – visi – kan gereja namun kita sering lupa berkomunikasi dengan DIA. Siapa kah kita ? kita hanya sebagai orang – orang yang sangat dikasihi Tuhan karena itu DIA menebus kita dan membagi visiNya agar supaya kita turut terlibat dalamnya menjadi pekerjaNya. DIA bias saja melakukannya sendiri, tetapi DIA mau kita juga terlibat. Mengapa? Karena DIA mengasihi kita.

Karena itu, sangatlah mustahil kita bisa mem – visi – kan gereja ketika kita hanya membawa kemampuan kita, visi kita, dan pengetahuan kita untuk mem-visi-kan institusi bahkan kita sedikitpun tidak punya andil dalam proses berdirinya gereja itu.

” Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Yer 17:5

” Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu , maka Ia akan meluruskan jalanmu.

“Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan ” Amsal 3 :5-7

Saya YAKIN 100% kita bisa melakukan hal ini. Namun pertanyaannya bagaimana seharusnya kita mem – visi – kan gereja..?

Voice for The Voiceless

“bukalah mulutmu untuk orang yang merana. Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka” Amsal 31:8-9

Demokrasi adalah sistem politik yang dianut oleh bangsa kita. Sistem ini memungkinkan setiap orang mempunyai kebebasan untuk bersuara dan berpolitik. Memperjuangkan apa yang dianggap olehnya penting. Demokrasi bukanlah yang banyaklah yang paling benar tapi memperjuangkan kebenaran dan berpihak pada yang tertindas. 

Berpolitik bukan hanya milik politikus saja. Saat kita menentukan pilihan dan sikap kita terhadap suatu isu kita sudah berpolitik. Bahkan sikap Golput atau apolitis itu sudah suatu sikap politik. Namun sayang sekali banyak orang-orang yang berpolitik hanya untuk memenangkan dirinya untuk menguasai orang lain. 

Bagaimana seharusnya orang-orang percaya berpolitik ? 

Banyak orang berpendapat bahwa tidak seharusnya gereja tidak berpolitik, politik itu kotor dan orang Kristen seharusnya tidak  ikut-ikut berpolitik karena bisa terpengaruh keburukannya. Namun sayang sekali kita masih hidup di dunia. Suka ataupun tidak, semua orang menjadi insan politik. Apalagi kita hidup di negara yang hidup di negara demokrasi dimana semua orang punya hak untuk berpartisi dalam politik.

Yesus adalah tokoh revolusioner, pasifis dan advokat bagi yang teraniaya. Apa yang dilakukan Yesus tidak semata tentang surga namun juga kehidupan yang ada di dunia ini harus penuh dengan keadilan dan kasih.

Karya Yesus adalah juga karya politik. Yesus mencontohkan bagaimana harus menjadi corong bagi orang-orang yang teraniaya. Kejadian Yesus mengusir pedagang-pedagang di Bait Suci bukanlah tindakan temperamen sesaat namun tindakan terencana dan sangat politis. Imam-Imam kepala dan Ahli-Ahli Taurat adalah dikenal sebagai penguasa yang korup dan melakukan pembenaran atas sikap-sikapnya dengan pengetahuan agama yang dimilikinya. Namun di momen itu mengadakan perlawanan dan menunjukan kebenaran kepada mereka. Tindakan politik ini memicu reaksi-reaksi berikutnya oleh Ahli Taurat.

Kekristenan adalah suatu pilihan dan gaya hidup dimana mengutamakan Kasih dan Keadilan dalam kehidupan. Hidp seperti Yesus dan mengikuti pengajaran-NYa yang salah satu adalah bersuara bagi mereka yang tidak bisa bersuara bagi dirinya sendiri. Dimana orang Kristen hadir seharusnya orang-orang disekitarnya dapat merasakan Kristus ditengah-tengah mereka karena kita adalah cerminan Yesus bagi dunia ini. 

Lalu prinsip apa saja yang harus dipegang saat berpolitik? Anda bisa menuliskannya di kolom komentar di bawah ini.